Tiap wilayah bahkan suku mempunyai tampilan makanannya tersendiri, tidak jauh beda menggunakan mi yang adalah keliru satu jenis kuliner yg paling poly penggemarnya. Di daratan China, perbendaharaan tentang mi jua sangat banyak, bahkan lain suku, lain juga olahan dan tampilan mi-nya.
Nah…Mau tau seperti apa mi–nya suku Hakka alias Khek? Ini beliau! Dalam suatu kesempatan awal bulan kemudian medanbisnisdaily.Com berjumpa dengan Tommy Tjoe (55), pewaris eksklusif Mie Ayam Kumango yg berada pada Jalan Mangkubumi,, Medan.
Tommy membuka sejarah tentang usaha yang dirintis oleh orang tuanya, almarhum Tan Sieo Alias A Cong. Ia menjelaskan, Mie Ayam Kumango merupakan minya suku Hakka alias Khek. Tapi orang tuanya tidak mau jualannya hanya dinikmati sang kalangan Chinese saja. Dalam gaya & cara makan yang sama Tan Sieo mengkreasikan mi ayamnya menggunakan cara yang halal. Alhasil sampai hari ini Mie Ayam Kumango yg telah ada dari tahun 1958 itu mampu dinikmati oleh semua kalangan.
“Demi memastikan nilai halalnya, kami memiliki suplayer ayam berdasarkan kalangan muslim, supaya mereka mampu memotongnya sesuai syariah,” papar Tommy.
Suplayer yang digunakannya juga sudah turun temurun, misalnya halnya perjalanannya Mie Ayam Kumango.
Kini pada bepergian ketika menunya pun semakin majemuk, akan tetapi barometernya tetaplah santapan peranakan yg halal. Tommy Tjoe masih mewarisi resep & gaya yang dititahkan sang sang orang tua yg keturunannya adalah imigran dari China. Pembuatan bumbu, mi sampai sausnya sekalipun semua dikerjakan menggunakan cara home made.
Mie Ayam Kumango mempunyai ciri spesial khusus. Berwarna kuning belia dan pipih. Tommy membuatnya tiap hari dan dihabiskan buat satu hari pula. Rasa minya elastis tidak menempel pada lidah & memiliki rasa lemak yang khas. Salah satu bahan pokoknya selain dari tepung terigu yg berkualitas merupakan telur.
Dalam semangkuk Mie Ayam Kumango terdiri dari mi, tauge, sawi & taburan bawang putih goreng. Sementara sup yg terbuat berdasarkan tulang dan daging ayam yg direbus hingga dua jam itu disajikan menurut mangkuk yang terpisah. Disediakan sambal cabe khusus yang dibuat dari cabe merah yang sebelumnya dikukus supaya tidak sakit perut. Selain itu pula terdapat acar cabe merah yang dipotong bulat.
Juga ada nasi ayam Hainam yg lagi lagi adalah makanannya suku Khek. Nasi ayam Hainam menggunakan nasi pulen menurut beras Thailand. Nasi nya telah berbumbu yang diracik berdasarkan bumbu yang dipadukan dengan kaldu ayam yang direbus usang.
Nasi ayam Hainam tersaji dengan rabat ayam tanpa tulang yang dikukus dengan sambal jahe yang menghangatkan tubuh. Untuk sup tersedia sup paklam yg merupakan sup yang dibentuk berdasarkan daging sapi yg homogen daging urat.
Tommy menjamin minuman yang disajikan juga tidak kalah menyehatkan. Yang diberi nama juz dua dtk dan juz 3 detik. Karena prosesnya memang hanya memakan ketika sinkron dengan dtk yang dijanjikan. Jus dua dtk merupakan juz jeruk nipis. Rasanya segar & nir pahit. Juga terdapat juz markisa yang cita rasanya pula nir kalah segar.
Mie Ayam Kumango, Minya Suku Hakka
November 21, 2018